Asal Usul Sejarah Tato: Seni Tubuh yang Kaya Sejarah, Makna, dan Kontroversi

- Terbit di Sejarah oleh - Permalink

sejarah tato

Tato, atau dalam bahasa Inggris "tattoo", dianggap bukan hanya sekadar gambar permanen di kulit saja. Di balik setiap goresan tinta, terukir kisah panjang sejarah, makna, dan budaya yang beragam.

Sejarah Tato yang Terbentang Luas

Jauh sebelum ditemukan oleh bangsa Eropa di benua Amerika pada abad ke-18 Masehi, tato telah menjadi bagian integral dari berbagai peradaban di seluruh dunia. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa tato sudah ada sejak puluhan juta tahun lalu, dengan ditemukannya pada mumi manusia es di Pegunungan Alpen dengan gambar dan titik-titik yang berada di sekujur tubuhnya.

Perjalanan tato menembus benua dan zaman menorehkan berbagai cerita menarik. Di Jepang, tato awalnya digunakan sebagai ritual dan kemudian berkembang menjadi tanda keluarga pada masa Shogun Tokugawa, biasanya terletak di wajah. Contohnya tato Irezumi yang rumit dan penuh warna. Di Polynesia, tato menjadi simbol kedewasaan, dengan desain berbeda untuk pria (di bawah pinggang menyerupai celana pendek) dan wanita (di pergelangan tangan dan kaki). Contohnya tato Moko yang menggunakan teknik pahatan tradisional. Di Mesir, tato melambangkan bangsawan dan kecantikan (di alis dan pergelangan tangan), seperti tato hieroglif yang sarat makna dewa-dewi dan simbol suci. Di Suku Dayak, tato menandakan bangsawan (pergelangan tangan dan kaki) dan ritual keagamaan (sekujur tubuh) bagi pemangku adat dan dukun. Contohnya tato Pun Nyah yang menggunakan motif hewan dan tumbuhan.

Pergeseran Fungsi dan Makna Tato

Seiring perkembangan zaman, fungsi dan makna tato pun mengalami pergeseran. Pada masa penjajahan, tato digunakan sebagai tanda pengenal bagi tentara, pelaut, dan bahkan penjahat. Di Indonesia pada masa kolonial, tato digunakan untuk menandai penjahat dengan cap besi panas di tubuh mereka. Di era Perang Dunia, tato menjadi tanda pengenal bagi tentara dan pelaut. Namun, di masa kini, tato mulai bertransformasi menjadi sebuah karya seni yang indah dan personal.

Tato di Indonesia: Antara Stigma dan Apresiasi

Meskipun tato sudah lama dikenal di Indonesia, stigma negatif masih melekat karena asosiasinya dengan kriminalitas dan agama. Pada tahun 1960-an, istilah "tato penjara" muncul untuk merujuk pada tato para penjahat. Peneliti Joshua Barker menemukan bahwa tato masih dianggap tabu di masyarakat modern Indonesia karena stigma kriminalitas tersebut.

Namun, seiring berkembangnya zaman, masyarakat Indonesia mulai menerima tato sebagai bentuk seni, meskipun anggapan negatif masih ada. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya seniman tato di Indonesia yang menghasilkan karya-karya seni yang indah dan unik.

Sosok-Sosok di Balik Seni Tato Indonesia

Beberapa contoh seniman tato terkenal di Indonesia yang patut diacungi jempol antara lain:

  • Mastri Labada: Terkenal dengan tato tradisionalnya yang terinspirasi dari budaya Dayak. Karya-karyanya penuh dengan makna dan semangat leluhur.

  • Chendra Kapal: Terkenal dengan tato dotwork dan geometrinya yang presisi. Setiap garis dan titik dihasilkannya dengan ketelitian dan detail yang luar biasa.

  • Tatau Gajah: Terkenal dengan tato realisnya yang mendetail dan hidup. Lukisan di kulitnya bagaikan foto yang nyata, penuh dengan ekspresi dan emosi.

Komunitas dan Acara Tato: Merajut Persaudaraan dan Apresiasi

Perkembangan seni tato di Indonesia juga mendorong munculnya berbagai komunitas dan acara tato. Komunitas ini menjadi wadah bagi para pecinta tato untuk saling berbagi pengalaman, bertukar informasi, dan menunjukkan karya mereka. Acara tato juga menjadi platform bagi para seniman tato untuk memamerkan karya mereka dan menarik pelanggan baru.

Kesimpulan

Meskipun masih banyak kontroversi seputar tato, tidak dapat dipungkiri bahwa tato telah menjadi bagian dari budaya dan identitas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tato bukan hanya sekedar hiasan kulit, tetapi juga merupakan bentuk ekspresi diri, simbol budaya, dan bahkan seni yang patut diapresiasi. Seni tato di Indonesia terus berkembang dan berinovasi, membuka ruang bagi para seniman untuk menuangkan kreatifitas dan makna di balik setiap goresan tinta.

Semoga bermanfaat.