Sendok Dan Garpu: Menelusuri Jejak Alat Makan Sehari-hari dengan Sejarah Panjang dan Evolusi Menakjubkan

- Terbit di Sejarah oleh - Permalink

Sejarah Sendok Dan Garpu

Sendok dan garpu, dua alat makan yang tak terpisahkan ini menemani keseharian kita saat menyantap hidangan. Di balik kesederhanaannya, tahukah kamu bahwa kedua alat ini memiliki sejarah panjang dan penuh cerita menarik?

Menelusuri Jejak Sendok: Dari Cangkang Kerang Hingga Logam Mulia

Jejak sendok dapat ditelusuri kembali ke Zaman Paleolitikum, di mana manusia purba menggunakan cangkang kerang, kulit kayu, dan bahkan daun-daunan sebagai alat makan sederhana. Seiring perkembangan peradaban, bahan pembuatan sendok pun kian beragam, mulai dari tulang, tanduk, keramik, porselen, kristal, hingga logam seperti besi, perak, dan bahkan emas.

Bentuk sendok pun mengalami evolusi. Pada awalnya, sendok memiliki bentuk yang tidak lazim. Contohnya, di Mesir Kuno, sendok terbuat dari gading gajah dan diukir dengan hiasan rumit. Di Yunani dan Romawi Kuno, sendok digunakan sesuai kelas sosial. Sendok dari perak dan emas adalah simbol kemewahan dan hanya digunakan oleh kalangan atas.

Barulah pada abad pertama Masehi, bangsa Romawi memperkenalkan desain sendok yang lebih modern, yaitu 'Ligula' dan 'Cochleare'. Ligula memiliki ujung bulat seperti mangkuk dengan pegangan beraneka bentuk, digunakan untuk makan sup atau makanan berkuah. Cochleare, dengan bentuk kecil dan ujung bulat serta pegangan ramping, digunakan untuk makan kerang dan telur.

Garpu: Dari Timur Tengah ke Eropa, Menuju Status Alat Makan

sejarah sendok dan garpu

Dibandingkan sendok, garpu memiliki usia yang lebih muda. Catatan sejarah menunjukkan bahwa alat seperti garpu telah digunakan di Timur Tengah sejak seribu tahun sebelum Masehi, dengan bentuk awal bercabang lima. Penggunaan garpu kemudian berkembang di Kerajaan Byzantium pada abad ke-10, dan mulai dikenal di Eropa pada abad ke-16.

Awalnya, garpu tidak digunakan untuk makan, melainkan sebagai alat bantu untuk menahan daging saat dipotong. Baru kemudian daging yang telah dipotong dimakan dengan tangan. Penggunaan garpu sebagai alat makan baru populer pada abad ke-17, dan itupun hanya bagi kalangan atas.

Evolusi Bentuk dan Material Sendok dan Garpu

sejarah sendok dan garpu

Perkembangan teknologi turut membawa perubahan pada sendok dan garpu. Di abad ke-19, proses pelapisan sendok dengan nikel dan tembaga mulai dilakukan. Pada abad ke-20, tepatnya 1920, perangkat makan anti karat mulai dikenal dan banyak digunakan.

Saat ini, sendok dan garpu terbuat dari berbagai material, mulai dari logam, plastik, hingga kayu. Sendok pun mengalami diversifikasi sesuai fungsinya, seperti sendok makan, sendok sup, sendok teh, sendok es krim, sendok salad, dan masih banyak lagi.

Fakta Menarik Seputar Sendok dan Garpu

  • Di Inggris, garpu pada awalnya dianggap sebagai barang mewah dan hanya digunakan oleh kalangan bangsawan. Bahkan, mereka hanya menggunakannya sekali saja sebagai ajang pamer kekayaan.
  • Bentuk pertama garpu hanya memiliki dua cabang dan agak lebar. Hal ini untuk memastikan daging tidak jatuh saat dipotong, namun menyulitkan untuk menyantap makanan berukuran kecil.
  • Sendok dan garpu memiliki nama yang berbeda di berbagai negara. Contohnya, di Spanyol sendok disebut 'cuchara', sedangkan di Perancis disebut 'cuillère'.
  • Di Indonesia, sendok dan garpu biasanya dipegang dengan tangan kanan dan kiri. Di beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, sendok dipegang di tangan kanan dan garpu di tangan kiri.

Kesimpulan

Sendok dan garpu bukan sekadar alat makan biasa. Di balik kesederhanaannya, terdapat sejarah panjang dan evolusi yang menarik. Memahami sejarahnya dapat memberikan apresiasi kita terhadap alat-alat sederhana ini yang menemani keseharian kita saat menikmati hidangan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi menarik tentang sejarah sendok dan garpu.