Asal Usul Sejarah Kasur air

Kasur air atau tempat tidur air adalah kasur berisi air.

Kulit kasur terbuat dari plastik vinil.

Di dalam kasur dibagi menjadi kompartemen-kompartemen agar air tidak bergejolak keras ketika mendapat tekanan keras dari atas.

Kasur air umumnya lebih berat dari kasur pegas, kasur lateks, atau kasur karet busa.

Air di dalam kasur membuat orang yang tidur di atasnya merasa sejuk.

Bila diperlukan, air di dalamnya bisa dihangatkan dengan penghangat bertenaga listrik agar orang yang tidur tidak kedinginan.

Bahan kimia ditambahkan ke dalam air agar air di dalam kasur tidak ditumbuhi alga dan bakteri.

Pemanas untuk kasur air memerlukan tenaga listrik yang cukup banyak. kasur air memerlukan antara 500 hingga 2000 kWh per tahun bergantung kepada iklim, ukuran kasur, dan faktor lain.

Dibandingkan lemari es, kasur air memerlukan lebih banyak energi.

Pemakaian listrik bisa dikurangi sejumlah 60% pada kasur air berlapiskan karet busa.

Asal Usul Sejarah Kasur air

Mark Twain dalam artikel berjudul "A New Beecher Church" menyinggung soal kasur air yang digunakan di Elmira untuk orang cacat.

Artikel tersebut diterbitkan The New York Times tanggal 23 Juli 1871.

Walaupun demikian, artikel ini tidak menggambarkan bentuk fisik kasur air yang dimaksud.

Pada tahun 1883, Dr. William Hooper dari Portsmouth, Inggris berhasil mendapat paten untuk kasur air.

Kasur diciptaannya dimaksudkan untuk meringankan sakit punggung pasien.

Namun kasur tersebut mudah bocor sehingga gagal di pasaran.

Sebelumnya, seorang dokter Skotlandia sekaligus penemu bernama Neil Arnott (1788-1874) juga menciptakan kasur air bagi pasiennya.

Semua hasil penemuannya tidak pernah dipatenkan.

Kasur air penemuan Dr. Arnott dimaksudkan untuk meringankan sakit punggung karena terlalu lama berbaring.

Kasur air modern merupakan hasil penemuan Charles Hall pada tahun 1968.

Hall yang masih mahasiswa desain Universitas Negara Bagian San Francisco dibantu oleh rekan sekampus bernama Paul Heckel dan Evan Fawkes. Awalnya, Hall ingin membuat kursi yang lain daripada yang lain. Prototipe pertamanya adalah kantung vinil berisi 136 kilogram tepung jagung, tapi hasilnya tidak enak diduduki. Isinya kemudian diganti dengan Jell-O, tapi juga gagal. Pada akhirnya, Hall meninggalkan cita-cita membuat kursi dan membuat kasur berisi air. Walaupun sukses dengan penemuan kasur air, Charles Hall tidak mendapat hak paten atas ciptaannya. Sebelumnya, kasur air sudah disebut-sebut dalam sejumlah novel karya Robert A. Heinlein, Beyond This Horizon (1942), Double Star (1956), dan Stranger in a Strange Land (1961).

Diambil dari wikipedia

Tags: