Mobil Karya Anak Bangsa Yang Sudah Pernah Muncul Di Indonesia

- Terbit di Teknologi oleh - Permalink

mobil sedan timor S515

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pasar otomotif terbesar di dunia, telah memiliki impian lama untuk memiliki mobil nasional yang mumpuni dan terjangkau. Sejak era kemerdekaan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan mimpi ini, namun hingga saat ini, mobil nasional yang diidamkan masih belum menjadi kenyataan.

Walaupun hingga saat ini belum bisa terwujud keinginan untuk menghadirkan mobil nasional karya bangsa untuk meramaikan jalan-jalan raya dinegri sendiri. , tapi tak ada salahnya mari kita telusuri beberapa mobil yang sudah menjadi sejarah bukti perjuangan bangsa ini untuk memiliki sebuah mobil nasional.

Mobil Nasional Yang Pernah Dimiliki Indonesia

Berikut ini mobil karya anak bangsa yang sudah pernah muncul di Indonesia:

1. Marlip

Mobil Marlip

Marlip adalah mobil listrik yang dikembangkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan dipasarkan PT. Marlip Indo Mandiri. Mobil ini digunakan untuk mobil golf, pasien, mobil keamanan. Marlip juga punya varian mobil empat penumpang dengan kecepatan mencapai 50 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 120km. Harga Marlip saat itu berkisar antara Rp60 sampai Rp80 juta.

2. Maleo

Mobil Maleo

Maleo mulai dikembangkan pada 1993, dimana saat itu pemerintah mulai berpikir tentang mobil nasional. IPTN sebagai instansi yang ditunjuk, bekerjasama dengan Rover, Inggris dan Millard Design Australia. Sampai pada 1997, IPTN sukses membuat 11 rancangan mobil yang istimewa. Namun karena reformasi 1998, proyek tersebut menjadi sia-sia.

3. Gea

Mobil Gea

Gea adalah proyek mobil nasional hasil riset PT. INKA (Industri Kereta Api) dengan mesin Rusnas (Riset Unggulan Strategis Nasional), yakni mesin berkapastias 640cc. Tujuan Gea adalah memberikan alternatif mobil kecil menghadapi krisis energi. Dilepas dengan harga antara 45 -50 juta pada masanya, sudah diuji coba hingga 10.000 km dan kecepatan maksimalnya 90 km/jam. Mobil ini sudah sampai tahap uji coba produksi.

4. Tawon

Mobil Tawon

Mobil tawon dirancang dan diproyeksikan untuk menjadi pengganti Bajaj. Diproduksi oleh PT Super Gasindo Indonesia Jaya (GIJ). Tawon adalah mobil nasional yang paling siap dipasarkan. Mobil ini menggunakan bahan bakar gas dengan kapasitas mesin mesin 650cc. Tawon mampu menembus kecepatan 100 km/jam dengan banderol Rp48 juta on the road.

<4>5. Komodo

Mobil Komodo

Salah satu desainer CN-250 Gatotkaca Ibnu Susilo menjadi Head Designer Maleo mengeluarkan desain Komodo. Ini adalah mobil offroad asli Indonesia. Mobil kecil tapi dapat melintasi hutan sejauh 100 km dalam 6-7 jam dengan konsumsi bahan bakar hanya 5 liter. Komodo punya fitur self-recovery yang membuatnya tidak bisa terguling.

6. Timor

Mobil Timor

Timor adalah Teknologi Industri Mobil Rakyat. Timor pernah hits di dekade 90an yang diproduksi PT. Timor Putra Nasional. Sejatinya, mobil ini merupakan mobil KIA Sephia dengan ide mengimpor mobil namun dengan komponen lokal. Bersamaan dengan Timor, hadir Bimantara dengan produknya Bimantara Cakra.

7. Esemka Digdaya

Mobil Esemka Digdaya

Esemka Digdaya adalah proyek mobil nasional yang dikerjakan oleh siswa SMK 1 Singosari Malang. Mobil double kabin ini memiliki mesin 1.500 cc eks Timor. Biaya yang dhabiskan Rp175 juta.

8. Esemka Rajawali

Mobil Esemka Rajawali

Senada dengan Esemka Digdaya, Esemka Rajawali menjadi perbincangan khusus setelah Wali Kota Solo saat itu menggunakan mobil ini sebagai mobil dinas. Esemka Rajawali bergenre SUV dengan mesin 1.500 cc milik Timor. Mobil ini dilepas dengan banderol Rp75 juta dengan semua fitur-fitur layaknya mobil Jepang.

Sayangnya, usaha-usaha ini belum cukup untuk mengantarkan Indonesia pada mobil nasional yang ideal. Esemka, mobil yang sempat menjadi perbincangan hangat, pun belum mampu menembus pasar. Entah apa yang terjadi dengan mobil yang satu ini.

Faktor-faktor Penghambat Mobil Nasional

Mungkin Terdapat beberapa faktor yang selama ini selalu menghambat perkembangan terwujudnya mobil nasional di Indonesia, misalnya:

  • Keterbatasan teknologi: Indonesia masih tertinggal dalam penguasaan teknologi manufaktur otomotif dibandingkan negara-negara maju.
  • Kurangnya dana: Membangun industri mobil nasional membutuhkan investasi besar, yang sulit diakses oleh perusahaan lokal.
  • Persaingan ketat: Pasar otomotif Indonesia dibanjiri dengan mobil-mobil impor yang menawarkan kualitas dan harga bersaing.
  • Ketidakjelasan regulasi: Perubahan regulasi yang sering terjadi membuat investor ragu untuk berinvestasi dalam industri mobil nasional.

Langkah Menuju Mobil Nasional yang Ideal

Untuk mewujudkan mimpi memiliki mobil nasional yang ideal, diperlukan upaya komprehensif dari berbagai pihak, misalnya:

  • Peningkatan teknologi: Pemerintah perlu mendukung pengembangan teknologi otomotif di Indonesia melalui penelitian dan pendidikan.
  • Insentif dan kemudahan investasi: Memberikan insentif dan kemudahan bagi investor yang ingin berinvestasi di industri mobil nasional.
  • Pelindungan pasar: Melindungi industri mobil nasional dari gempuran impor yang tidak sehat.
  • Konsistensi regulasi: Menciptakan regulasi yang jelas dan stabil untuk mendorong investasi dan pengembangan industri mobil nasional.

Contoh Mobil Nasional yang Berpotensi Untuk Dikembangkan

Beberapa mobil nasional yang memiliki potensi untuk bisa dikembangkan dan dipasarkan secara luas, antara lain:

  • Esemka: Dengan dukungan dan pembenahan yang tepat, Esemka bisa menjadi mobil nasional yang mampu bersaing di pasaran.
  • Gelora: Mobil listrik karya PT. Pindad ini memiliki prospek yang cerah seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan.
  • WID (Wiranusa Indonesian Design): Mobil futuristik hasil karya anak bangsa ini menunjukkan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan teknologi otomotif.

Kesimpulan

Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, mimpi memiliki mobil nasional Indonesia masih terus hidup. Dengan kolaborasi dan komitmen kuat dari seluruh pihak, bukan tidak mungkin mobil nasional yang ideal akan terwujud di masa depan. Memiliki mobil nasional bukanlah hanya sekedar mimpi, tetapi juga sebuah simbol kemandirian dan kemajuan bangsa. Dengan kerja keras, sinergi, dan komitmen bersama, mimpi ini dapat diwujudkan dan membawa Indonesia menuju era baru dalam industri otomotif.

Semoga bermanfaat.